Kamis, 08 Desember 2011

cerpen dinar

YANG HILANG DATANG KEMBALI

Malam itu saat aku sedang asik bercermin di kamar ku tiba-tiba handphone ku bergetar. Ku lihat ada sebuah pesan masuk yang kosong dari nomer pengirim yang tidak ku kenal. Karena menurut ku itu hanya kerjaan orang iseng akhirnya ku abaikan pesan tersebut. Lalu beberapa menit kemudian handphone ku kembali bergetar dan setelah ku lihat ternyata datang sebuah pesan kosong dari nomer pengirim yang sama. Akhirnya ku coba untuk membalas pesan tersebut.

Message : Siapa nih? Ada perlu apa ya?
To: 02194477***

Lalu datang sebuah jawaban.

Message: Sorry ya ganggu ! Ni Dinar kan? Aku Bayu Aji Nugroho.
Sender: 02194477***

Message: Oh iya ni bener Dinar. Ini Bayu mana ya?
To: 02194477***

Message: Ini Bayu Alumni Lhitam. Masih inget ga de? Kakak yang minta nomer kamu ke Bu Nur waktu lagi main futsal di Lapangan.
Sender: 02194477***

Setelah mendengar penjelasannya aku pun mengingat sesuatu. Ternyata dia adalah Kak Bayu yang dulu bertemu dengan ku di Lapangan sekolah.

Akhirnya setelah perkenalan itu aku pun semakin dekat dengan Bayu dan hingga tak terasa satu tahun berlalu kami pun menjadi sepasang sahabat. Aku senang bisa  mengenal dan bersahabat dengannya sampai sejauh ini. Walau usianya 2 tahun lebih tua dari ku tetapi di samping sifatnya yang dewasa kadang ia juga suka bersifat kekanak-kanakan seperti ku. Orangnya humoris, suka menghiburku, bila ada kesulitan dalam belajar ia sering membantu ku mengerjakan pr dan tugas ku di Sekolah bahkan ia juga bisa sekali gus menjadi kakak angkat ku yang selalu menasihatiku jika aku berbuat salah.

Suatu hari ketika jam istirahat sekolah tiba-tiba Bayu menelpon ku ia meminta ku untuk menunggunya di Depan sekolah setelah pulang sekolah. Ia ingin bertemu dengan ku katanya ada hal penting yang ingin dibicarakan kepadaku. Aku pun sedikit curiga, karena tidak seperti biasanya Bayu seperti ini.

Saat bel berbunyi aku langsung bergegas keluar dari ruangan kelas menuju gerbang sekolah. Dari kejauhan ku lihat seorang laki-laki memakai helm putih, dengan switter biru dan bercelana abu-abu sedang duduk diatas motor yang terlihat seperti sedang menunggu seseorang. Ya, tidak salah lagi dia adalah Bayu! Lalu ku hampiri dia.

"Hai kak, udah lama nunggunya?" Tanyaku sambil tersenyum kepadanya.

"Oh iya ni de lama banget, sampe kepanasan nih! Yasudah buruan naik ayo kita pulang!" Ajaknya.

Diperjalanan pulang kami hanya saling diam membisu. Aku pun tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

"Kak, tadi katanya ada sesuatu yang mau diomongin. Emang mau ngomong apa sih?" Tanyaku membuka pembicaraan.
Kemudian Bayu menghela nafas panjang dan berkata, "Maafin aku ya! Aku mau mengatakan sesuatu sama kamu walau ini berat tapi aku harus mengatakan ini sama kamu. Lusa nanti aku dan keluargaku akan pindah ke Bandung karena ayahku mendapatkan tugas dinas kesana."

Aku sangat sedih mendengar kabar itu.
"Tapi bagaimana dengan persahabatan kita? Apa kamu tega menghancurkan persahabatan yang sudah kita jalani selama bertahun-tahun? Kami bermain bersama, senang bersama, sedih bersama, bahkan susah juga bersama-sama. Aku akan sangat sedih jika kamu pergi..." (-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩)

"Aku mengerti perasaanmu. Aku juga sangat sedih dan aku tidak bermaksud menghancurkan persahabatan kita. Mungkin aku pergi hanya sementara." Jawabnya.

Aku hanya terdiam.

Lalu Bayu berkata kembali, "Aku berjanji, suatu hari nanti aku akan kembali kesini untuk kamu. Ini pakai dan simpanlah baik-baik switter kesayanganku sebagai kenang-kenanganku kepadamu!"

"Heeemm.. Baiklah, akan ku simpan ini baik-baik. Aku akan tetap selalu mengingatmu karna kamu adalah orang terbaik dalam hidupku." Kataku dan seketika jatuh pula air mataku.

Itulah pertemuan terakhirku dengannya. Sejak kepergiannya saat itu pula mulailah aku menjalani hari-hariku tanpa sahabat terbaikku. Selalu ku ingat semua kenangan-kenanganku bersamanya yang selalu ada dalam hatiku. Hanya satu harapku semoga suatu hari nanti Bayu akan kembali dan menemuiku.

Sudah 3 minggu, semua mulai berubah. Kini Bayu tidak lagi memberikan kabar. Ku coba mengirimkan sms dan menelponnya tetapi tak pernah ada jawaban darinya. Aku mulai khawatir. Apakah ia sudah melupakanku? Atau kah ia telah mendapatkan sahabat baru disana? Aku sungguh kecewa dan putus asa. Mungkin penantianku ini hanya sia-sia.

Enam bulan berlalu....
Dan tiba sudah akhir tahun 2010. Aku merasa ada yang kurang. Aku kembali teringat dengan Bayu, ketika dulu kami merayakan tahun baru 2010 bersama di Rumahku. Kami bakar-bakar jagung, bermain petasan, melihat indahnya ribuan kembang api diatas langit dengan penuh kebahagiaan. Dan ku kira kali ini akan menjadi akhir tahun baru yang sepi tanpanya.

Saat sedang menonton tv, handphoneku bergetar. Terlihat ada sebuah pesan masuk yang berisi,

Message: Keluarlah..
Sender: 08787431***

Aku terkejut dan spontan aku pun langsung menuju pintu untuk keluar.
Ketika telah membuka pintu terlihat seorang laki-laki yang berdiri di depan rumahku dan berpakaian sangat rapi. Kemudian laki-laki itu berkata, "Aku kembali..." Lalu ia tersenyum.

Ya Tuhan, aku yang terkejut hanya bisa diam seakan ini sebuah mimpi bahwa Bayu telah kembali.
Tidak ada yang berubah darinya. Kemudian ia menceritakan alasan ia sempat menghilang. Kini ku sadar, meskipun Bayu jauh dariku tetapi ia tidak pernah melupakanku. Ia selalu mengingat janjinya untuk kembali. Dan tidak ada yang sia-sia dengan penantianku.

"Semoga persahabatan kita awet terus yaaa....!!" Harapnya yang langsung disambut dengan senyumanku.

Aku yakin sahabat sejati itu lebih dari seorang pacar karena pacar tidak akan lama akan putus. Tetapi yang namanya sahabat tidak akan pernah mati bahkan sampai ajal kita menjemput.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar